Rabu, 25 Oktober 2017

Lintas FKWI INHIL - Bupati Kabupaten Inhil HM Wardan berniat untuk lebih giat dalam penggalakan program pada sektor perkebunan kelapa rakyat dengan langkah hilirisasi kelapa.



Lintas FKWI INHIL - Bupati Kabupaten Inhil HM Wardan berniat untuk lebih giat dalam penggalakan program pada sektor perkebunan kelapa rakyat dengan langkah hilirisasi kelapa. 

Program tersebut merupakan tindak lanjut, himbauan Presiden Joko Widodo agar dapat para pemimpin daerah untuk banyak membuat program yang padat karya yang dapat menghasilkan banyak lapangan kerja untuk masyarakat.

Menurut Bupati Inhil HM Wardan, langkah yang hilirisasi kelapa dinilai akan mampu memicu industri/lapangan kerja yang padat karya sekaligus menjadi lokomotif perekonomian masyarakat di daerah.

Pengembangan industri kelapa sebagai industri padat karya, seperti yang sudah kita ketahui bersama telah lama sudah kita lakukan di Kabupaten Inhil. Langkah konkret yang kita ambil dalam upaya pengembangan ini, salah satunya dengan cara berkerja sama dan mendatangkan investor, baik investor domestik maupun investor dari luar negeri, ujar HM Wardan usai pertemuan Bupati dan Wali Kota se - Indonesia bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (24/10/2017).

Melalui industrialisasi kelapa oleh para investor nanti, Bupati memprediksi akan tercipta lapangan kerja yang luas, khususnya bagi masyarakat setempat sehingga kesulitan dalam  mengakses lapangan pekerjaan sebagai sebuah problema klasik akan dapat di atasi.

Konsepsi ini bukanlah sesuatu hayalan. Ketika sejumlah investor telah menanamkan modalnya untuk pengenbangan industri berbasis kelapa, maka tenaga kerja lokal kita akan bisa terserap dan berimplikasi pada pengurangan tingkat pengangguran karena sektor ini merupakan industri padat karya, ujar Bupati Inhil.

Sebelumnya, berkenaan dengan persoalan perekonomian, Presiden berpesan agar para pemimpin daerah harus memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang ada di daerahnya masing-masing, ujar Persiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahnya masing-masing. 
Daerah-daerah itu, antara lain ialah Kabupaten Banggai dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 37 persen, Kabupaten Blora sebesar 23,5 persen, Kabupaten Bojonegoro sebesar 21,9 persen. Ketiga kabupaten ini memiliki pertumbuhan ekonomi karena adanya gas. Sedangkan Kabupaten Morowali sebesar 13,18 persen, disebabkan nikel dan Kabupaten Mimika sebesar 12,8 persen.

Sering kepala daerah tidak melihat inflasi dari waktu ke waktu. Hati-hati masalah inflasi. Bapak, Ibu boleh senang di Kabupaten Mimika (pertumbuhan ekonomi) 12 persen, tapi kalau inflasinya 15 persen tidak ada artinya. Hati-hati dengan inflasi, terutama yang berkaitan dengan sembako, ujar Presiden Jokowi.

Sedangkan kabupaten/kota yang memiliki tingkat inflasi di bawah 10 persen, antara lain Kota Tual sebesar 9,6 persen, Kota Watampone 5,3 persen, Kabupaten Bulukumba 4,6 persen, Kota Singkawang 4,54 persen, Kota Cilegon 4,3 persen.

Semuanya sudah mencapai di bawah 10, ini bagus, kata Presiden. Artinya kepala daerah sudah bisa mengendalikan harga yang ada di daerah nya masing-masing.

Harus diketahui, inflasi di Indonesia di tahun 2014 sebesar 8,3 persen, tahun 2015 sebesar 3,3 persen, tahun 2016 sebesar 3,02 persen, artinya terus turun. Tahun 2017 perkiraan kita mungkin 3,7-3,8 persen, artinya masih di bawah 4 persen, ujar Presiden Jokowi.(HERMAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari membangun Inhil dan tinggalkan komentar berita keritik dan saran anda dengan bijak disini