Selasa, 05 Desember 2017

Lintas FKWI INHIL - Dalam iven peringatan Hari Ulang Tahun Sambu Group Ke - 50 tahun, Tay Ciaying salah seorang anak dari pemilik sekaligus perintis Sambu Group, Mr Tay Juhana mengatakan, usaha yang telah dibangun Sang Ayah dengan susah payah sejak tahun 1967, Sambu Group menjadi perusahaan terbesar dari sekian banyak usaha pengolahan yang berbasis kelapa.


Lintas FKWI INHIL - Dalam iven peringatan Hari Ulang Tahun Sambu Group Ke - 50 tahun, Tay Ciaying salah seorang anak dari pemilik sekaligus perintis Sambu Group, Mr Tay Juhana mengatakan, usaha yang telah dibangun Sang Ayah dengan susah payah sejak tahun 1967, Sambu Group menjadi perusahaan terbesar dari sekian banyak usaha pengolahan yang berbasis kelapa.

Tay Ciaying yang menjadi Head of Event Committee dalam peringatan HUT Ke - 50  Sambu Group berkata, kekokohan yang telah terbangun karena banyaknya rintangan yang telah dihadapi dan dapat terselesaikan membuat Sambu Group dapat bertahan selama 5 dasawarsa dalam kerasnya persaingan dunia bisnis Internasional.

Usaha berbasis kelapa tersebut dirintis oleh ayah saya Tay Juhana bersama almarhum kakek saya sejak 50 tahun yang silam, perjalanan panjang penuh rintangan yang mereka hadapi sehingga sampai saat ini d Sambu Group tetap konsisten dalam bisnisnya, pungkas Tay Ciaying, Kateman, Selasa (5/12/2017) sore.

Di usia yang ke - 50 tahun, yang dikatakan Tay Ciaying, menjadi sebuah lembaran baru lagi bagi perjalanan bisnis kelapa Sambu Group yang harus diperingati, dan selalu mengingat berbagai macam bentuk rintangan yang telah dilalui.

Rintangan tersebut, dikatakan Tay Ciaying, telah dimulai sejak tahun 1970, dimana kala itu terjadi reformasi politik di Indonesia. Pada medio 1980 - an, Indonesia kembali diguncang dengan revolusi industri. Gelombang reformasi di medio 1990 hingga memasuki era milenium juga turut mengisi catatan panjang hambatan yang dihadapi.

Usaha ini akan menjadi bentuk pohon yang rindang sebagai tempat untuk berteduh bagi banyak orang dibawahnya'. Ayah kami berpesan, (memyumbang, red) sumbang kepada masyarakat, kalau tidak bisa sumbang, jangan menjadi beban masyarakat. Filosopi ini yang terus-terus kami pertahankan," ungkap Tay Ciaying. Herman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari membangun Inhil dan tinggalkan komentar berita keritik dan saran anda dengan bijak disini